Struktur Pasar
Pasar
output adalah pertemuan antara permintaan output dan penawaran output.Pada sisi
permintaan,pasar output mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bahwa permintaan
pasar adalah penjumlahan dari permintaan konsumen yang jumlahnya banyak
sekali.Namun pada sisi penawarannya, jumlah penjual bervariasi dari jumlah yang
sangat banyak sampai jumlah yang sedikit,bahkan hanya satu penjual.Berdasarkan
jumlah penjual yang ada,struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu :
1.
Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive
market) : pasar dengan jumlah penjual sangat banyak.
2.
Pasar Monopoli : pasar dengan hanya satu penjual.
3.
Pasar Oligopoli : pasar dengan jumlah penjual sedikit.
4.
Pasar Persaingan Monopolistik : pasar dengan banyak
penjual tetapi produk produknya heterogen, sehingga masing-masing penjual dapat
mempengaruhi harga.
Ketiga
pasar terakhir termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna (
imperfect
competitive market).
A.Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan
sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena struktur pasar ini
akan dapat menjamin berlangsungnya aktivitas produksi dengan tingkat efisiensi
yang tinggi.Oleh karena itu dalam analisis ekonomi sering digunakan asumsi
bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna.Tetapi dalam praktek
tidak mudah untuk menentukan suatu industri dapat digolongkan ke dalam pasar
persaingan sempurna yang sesungguhnya (sesuai teori).Umumnya, yang ada adalah
yang mendekati ciri-ciri struktur pasar tersebut.Namun,sebagai landasan teori
untuk analisis ekonomi, mempelajari ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah
sangat penting.
Asumsi-Asumsi
Model
persaingan sempurna didasari oleh asumsi-asumsi sebagai berikut:
1.
Terdapat sangat banyak penjual dan pembeli. Oleh karena terdapat
sangat banyak produsen atau perusahaan, maka setiap produsen atau perusahaan
hanya memasok produk sebagian kecil saja dari total produk yang ditawarkan di
pasar.Pembeli juga sangat banyak sehingga secara individual mereka tidak
mempunyai kekuatan monopsoni untuk mempengaruhi mekanisme di dalam pasar.
2.
Produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah
homogen. Pasar
diartikan sebagai gabungan dari produsen yang memproduksi produk yang homogeny
atau identik. Ini berarti bahwa antara produk dari produsen yang satu dengan
produk dari produsen yang lain bersifat substitusi sempurna.Oleh karena
itu,para pembeli tidak dapat membedakan produk- produk dari produsen yang
berbeda.
3.
Setiap produsen adalah pengambil harga ( price taker).Implikasi dari kedua
asumsi di atas adalah bahwa produsen secara individual tidak dapat mempengaruhi
harga pasar yang berlaku dengan mengubah jumlah produk yang ditawarkan. Dengan
demikian setiap produsen hanya menerima harga pasar.Produsen dapat menawarkan
produk berapapun jumlahnya dengan harga pasartersebut.
4.
Perusahaan-perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (
free entry and exit of firms).Tidak ada hambatan bagi setiap
perusahaan untuk masuk ke pasar atau keluar dari pasar.
5.
Maksimisasi profit/keuntungan.Tujuan dari semua
perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Tidak ada tujuan lain.
6.
Tidak ada regulasi dari pemerintah. Tidak ada
intervensi pemerintah di dalam pasar ( seperti tarif, subsidi, pembatasan
produksi, dan sebagainya). Struktur pasar di mana telah dipenuhi asumsi-asumsi
di atas disebut pasar persaingan murni (pure competition). Untuk
pasar persaingan sempurna (perfect competition)memerlukan
asumsi-asumsi tambahan sebagai berikut.
7.
Mobilitas faktor-faktor produksi
sempurna. Faktor-faktor produksi bebas berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan
lain melalui mekanisme ekonomi.Dengan kata lain, terjadi persaingan sempurna di
dalam pasar input.
8.
Pengetahuan sempurna ( perfect
knowledge).Semua penjual dan pembeli diasumsikan mempunyai pengetahuan yang lengkap
tentang kondisi pasar, baik kondisi sekarang maupun yang akan datang. Dengan
demikian kondisi ketidakpastian di masa mendatang dapat diantisipasi.Informasi
pasar dapat diperoleh dengan mudah dan tanpa biaya.Berdasarkan asumsi-asumsi di
atas kita akan menganalisis ekuilibrium atau keseimbangan produsen/ perusahaan
dan pasar/industri di dalam jangka pendek dan jangka panjang.Ekuilibrium
produsen dicapai pada saat perusahaannya mencapai keuntungan maksimum.
Ekuilibrium pasar atau industri dicapai apabila (a) semua perusahaan dalam
posisi ekuilibrium, dan (b) jumlah produk semua perusahaan tersebut sama dengan
jumlah permintaan semua konsumen.
Ekuilibrium Jangka Pendek
Analisis jangka pendek (shrot run), yaitu di mana dianggap bahwa
setiap produsen tidak bisa menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi
produsen-produsen baru masuk ke dalam pasar.Sedangkan analisis jangka panjang(long
run) adalah di mana dimungkinkan adanya baik perluasan kapasitas
pabrik oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada maupun pembangunan
pabrik-pabrik baru oleh pengusaha-pengusaha baru yang masuk ke pasar.
Ekuilibrium Perusahaan Jangka Pendek
Suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium ketika ia mencapai keuntungan (
π ) maksimum. Keuntungan ( π ) didefinisikan sebagai perbedaan antara total
cost (TC) dan total revenue (TR), sehingga dapat ditulis : π = TR – TC. Seperti
telah dibahas pada Bab VI, bahwa ekuilibrium perusahaan secara grafis dapat
ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu (1) menggunakan kurve TR dan TC (
lihat Gb. 1),dan (2) menggunakan kurve MR dan MC (lihat Gb. 2) Di dalam Gb. 2
ditunjukkan posisi ekuilibrium perusahaan dengan menggunakan kurve TR dan TC
dalam pasar persaingan sempurna. Kurve TR adalah suatu garis lurus melalui origin,
menunjukkan bahwa harga output adalah konstan pada semua tingkat
output.Produsen adalah price taker dan dapat menjual
setiap outputnya pada harga pasar yang berlaku dengan TR naik proporsional
dengan volume penjualannya. Slope kurve TR adalah marginal revenue (MR). MR ini
konstan dan sama dengan harga pasar, karena semua unit output dijual pada harga
yang sama.
Kondisi Ekuilibrium dengan Kurve TR dan
TC (Gb. 1)
Dengan demikian, MR = AR = Pq. Perusahaan mencapai keuntungan maksimum pada
penjualan output Qe, di mana jarak vertikal antara kurvr TR dan kurve TC paling
lebar.Pada penjualan output di bawahnya atau di atasnya, total keuntungan tidak
maksimum. Pada penjualan di bawah QA ( disebelah kiri titik A) dan di atas QB (disebelah
kanan titik B) perusahaan menderita kerugian.Di dalam Gb. 2. ditunjukkan
kurve-kurve marginal cost (MC), average cost (AC) dan kurve permintaannya (D ).
Kondisi Ekuilibrium dengan Kurve MR dan
MC (Gb. 2)
Dalam persaingan sempurna kurve permintaan adalah juga kurve AR dan kurve
MR.Kurve MC memotong kurve ATC pada titik minimumnya. Perusahaan mencapai
keuntungan maksimum pada tingkat penjualan output di mana MR = MC, yaitu pada
titik e, di mana kurve MC memotong kurve MR. Di sebelah kiri titik e, belum
mencapai keuntungan maksimum, karena setiap penjualan unit output di sebelah
kiri Qe masih memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari marginal costnya. Di
sebelah kanan Qe, biaya setiap tambahan unit output lebih tinggi dari
penerimaan (revenue) yang diperoleh dari penjualannya,
sehingga total keuntungan berkurang dan dapat menderita kerugian. Dari bahasan
ini dapat ditarik kesimpulan :
1. Jika MC < MR total keuntungan belum
maksimum, perusahaan harus meningkatkan outputnya.
2. Jika MC > MR tingkat keuntungan
menjadi menurun, perusahaan harus menghentikan produksinya.
3.
Jika MC = MR tingkat keuntungan jangka
pendek adalah maksimum.
Jadi syarat pertama untuk ekuilibrium perusahaan dalam jangka pendek adalah
MR = MC. Namun, syarat ini belum cukup, karena pada kondisi di mana MR = MC
belum tentu perusahaan dalam kondisi ekuilidrium.Dalam Gb.2. pada titik e’, di
mana syarat MR = MC juga terpenuhi, tetapi perusahaan tidak dalam kondisi
ekuilibrium, karena keuntungan maksimum pada tingkat output Qe > Qe’. Oleh
karena itu, kondisi ekuilibrium membutuhkan syarat kedua yaitu bahwa pada saat
berpotongan dengan kurve MR, MC menaik. Jadi, kurve MC memotong kurve MR harus
dari bawah. Pada titik e, slope MC positif, sedangkan slope MR = 0, berarti
slope MC > slope MR. Dengan demikian, syarat ekuilibrium perusahaan dalam
jangka pendek adalah : (1) MC = MR dan (2) slope MC > slope MR.Dalam
kenyataan, suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium tidak berarti harus
menerima keuntungan ( excess profit). Apakah perusahaan menerima
keuntungan atau menderita kerugian tergantung pada tingkat biaya total
rata-rata (ATC). Jika ATC di bawah tingkat harga ekuilibrium, perusahaan akan
menerima keuntungan (excess profit) sebesar luas bidang PqABe
(Gb.3). Jika ATC diatas harga ekuilibrium, perusahaan menderita kerugian
sebesar FCePq (Gb. 7.4). Dalam kasus demikian, perusahaan hanya akan meneruskan
produksinya jika masih mampu menutup biaya variabelnya.
menderita kerugian minimum.Titik di mana perusahaan dalam kondisi menutup
biaya variabelnya disebut “closing-down point” atau dapat disebut sebagai titik
di mana perusahaan menghentikan produksinya. Dalam Gb.5 “closing-down point”
perusahaan ditandai oleh titik w. Jika harga turun di bawah Pw perusahaan tidak
dapat menutup biaya variabelnya dan lebih baik menutup perusahaan.
Kurve Penawaran Perusahaan dan Industri
Kurve penawaran perusahaan adalah juga kurve MC yang menaik dan terletak di
atas AVC. Pada Gb.5 , kurve penawaran
adalah kurve SMC mulai dari titik w ke kanan. Di bawah harga Pw output (Q) yang
ditawarkan perusahaan adalah nol.Sepanjang harga naik diatas Pw, output yang
ditawarkan akan naik.Kurve SMC menunjukkan volume-volume output (Q) yang
dipilih oleh produsen untuk setiap tingkat harga. Sedangkan kurve penawaran
juga kurve yang menunjukkan volume-volume output (Q) yang ditawarkan oleh
seorang produsen pada berbagai tingkat harga. Jadi kurve SMC = kurve penawaran
perusahaan. Kurve penawaran industri atau pasar adalah penjumlahan horizontal
dari
kurve-kurve penawaran perusahaan. Sebagai contoh hanya ada dua perusahaan,
A dan B di dalam pasar maka kurve penawaran pasar dapat digambarkan sebagai
berikut (Gb.6).
Ekuilibrium Pasar Jangka Pendek
Ekuilibrium pasar tercapai bila volume output yang ditawarkan seluruh
produsen di pasar sama dengan volume output yang dibutuhkan oleh seluruh
konsumen.Kondisi ini secara grafis ditunjukkan oleh titik perpotongan antara
kurve penawaran pasar dengan kurve permintaan pasar. Bagaimana pencapaian
posisi ekuilibrium pasar persaingan sempurna,di mana terbentuk harga pasar dan
kemudian para produsen menyesuaikan tingkat produksinya dengan harga tersebut,dapat
digambarkan sebagai berikut (Gb.7).Arah pencapaian ekuilibrium pada Gb.7
tersebut dapat dijelaskan menggunakan bagan sebagai berikut:
Ekuilibrium Jangka Panjang
Dalam jangka panjang ada kemungkinan perluasan ( atau penciutan) kapasitas
produksi dan masuknya perusahaan-perusahaan baru ke dalam pasar.Kedua faktor
tersebut mengakibatkan adanya penambahan atau pengurangan volume output yang ditawarkan
di pasar. Perusahaan-perusahaan yang telah ada akan menambah kapasitas produksi
dan perusahaan-perusahaan baru akan masuk ke dalam pasar apabila
perusahaan-perusahaan tersebut akan dapat memperoleh keuntungan (excess
profit).Keuntungan ini dapat diperoleh apabila harga yang berlaku (jangka
pendek) melebihi biaya rata-rata jangka panjang (Long Run Average Cost
= LAC).Jadi jika P > LAC maka perusahaan-perusahaan yang ada akan
memperluas kapasitas produksinya dan atau perusahaan-perusahaan baru akan masuk
ke dalam pasar.Adanya perluasan kapasitas produksi dan pendirian pabrik-pabrik
baru tersebut akan menyebabkan bertambahnya volume output yang ditawarkan di
pasar dan selanjutnya menyebabkan harga turun.Hal ini secara grafis,ditandai
dengan bergesernya kurve penawaran pasar ke kanan dan turunnya harga.Bila harga
turun sampai tingkat di mana P = LAC,maka tidak ada lagi insentif bagi perusahaan-perusahaan
untuk menambah kapasitas produksi maupun perusahaan-perusahaan baru membangun
pabrik-pabrik,karena pada saat ini tidak ada keuntungan lebih ( excess
profit).Yang ada hanya keuntungan normal,yaitu keuntungan yang sudah
termasuk dihitung dalam LAC.Jadi, keuntungan normal diperoleh pada tingkat
output di mana P = LAC.Dengan demikian pada kondisi di mana P = LAC,tidak ada
lagi penambahan kapasitas produksi dan pendirian pabrik baru.
B.Pasar Monopoli
Struktur
pasar yang bertentangan dengan pasar persaingan sempurna adalah
monopoli.Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual,
tidak ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan
terdapat hambatan masuk (barriers to entry) ke pasar.
Ciri-ciri
pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hanya ada satu penjual.Karena hanya ada satu
penjual maka pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya
menerima syarat-syarat jual-beli yang ditentukan penjual.
2. Tidak ada substitusi produk yang mirip.Misalnya,aliran
listrik.Aliran listrik tidak mempunyai pengganti dari barang lain. Ada barang
pengganti tetapi sifatnya berbeda, misalnya, lampu minyak.Lampu minyak tidak
dapat menggantikan fungsi aliran listrik untuk menyalakan TV, seterika,dan
sebagainya.
3. Terdapat hambatan masuk ke pasar.Hambatan ini bisa
berbentuk undangundang,memerlukan teknologi yang canggih,dan memerlukan modal
yang sangat besar.
4. Sebagai penentu harga ( price setter). Dengan mengendalikan
tingkat produksi dan volume produk yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat
menentukan harga yang dikehendaki.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli adalah :
1. Memiliki bahan mentah strategis
atau pengetahuan teknis produksi yang spesifik.Perusahaan
monopoli umumnya menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang
tersedia. Sebagai contoh, Pertamina.
2.
Hak paten produk atau proses
produksi.Dengan pemberian hak paten akan melidungi perusahaan atau
pihak-pihak pencipta suatu produk dari peniruan pihak-pihak lain.
3. Terdapat skala ekonomis. Pada
beberapa kegiatan ekonomi, dengan menggunakan teknologi modern,
produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah
produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang
diperlukan di dalam pasar. Ini berarti bahwa pada waktu perusahaan mencapai
keadaan di mana biaya produksi minimum, jumlah produksi adalah hampir
sama dengan jumlah permintaan riel di pasar. Dengan sifat skala ekonomis
demikian, pada tingkat produksi yang sangat tinggi, perusahaan dapat
menurunkan harga. Keadaan seperti ini mengakibatkan perusahaan baru tidak
akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu berkembang.
Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli. Perusahaan jasaumum, seperti perusahaan
listrik, perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan perusahaan
kereta api adalah contoh-contoh industri yang memiliki sifat skala
ekonomis seperti diterangkan di atas.
4. Pemberian Hak Monopoli oleh
Pemerintah. Melalui peraturan pemerintah, dapat diberikan
kekusaan monopoli kepada perusahaan-perusahaan atau lembagalembaga tertentu.
C.Pasar
Monopolistis
Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua
jenis bentuk pasar yang ekstrem,yaitu persaingan sempurna dan monopoli.Oleh
karena itu sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung unsur-unsur sifat pasar
monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna.Secara umum, pasar
persaingan monopolistic dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di
mana terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan dan menjual
produk yang berbeda coraknya ( differentiated product).
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik selengkapnya adalah sebagai berikut:
1.
Terdapat banyak penjual.Terdapat
banyak penjual tetapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna.Perusahaan-perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama.
2.
Produknya tidak homogen ( berbeda
corak).Produk perusahaan persaingan monopolistik berbeda coraknya dan secara fisik
mudah untuk membedakan antara produk perusahaan yang satu dengan produk
perusahaan lainnya. Sifat ini adalah sifat yang penting untuk membedakannya
dengan sifat pada pasar persaingan sempurna.Perbedaan-perbedaan lain dapat
berupa pembungkusannya,cara pembayaran dalam pembelian, pelayanan penjualan,
dan sebagainya.Karena perbedaan corak tersebut maka produk perusahaanperusahaan
persaingan monopolistik tidak bersifat substitusi sempurna. Mereka hanya
bersifat substitusi dekat ( close substitute) .Perbedaan-perbedaan
inilah yang menjadi sumber kekuatan monopoli dari perusahaan-perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistik.
3.
Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan
mempengaruhi harga.Kekuatan mempengaruhi harga tidak
sebesar pada pasar monopoli dan oligopoly.Kekuatan mempengaruhi harga bersumber
dari perbedaan corak produk.Perbedaan ini mengakibatkan para pembeli akan
memilih.Pembeli dapat lebih menyukai produk suatu perusahaan tertentu dan
kurang menyukai produk perusahaan lainnya. Sehingga jika suatu perusahaan
menaikkan harga, ia masih dapat menarik pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum
kenaikan harga.Sebaliknya jika suatu perusahaan menurunkan harga,belum tentu
diikuti oleh kenaikan permintaan produk yang dihasilkan.
4.
Masuk ke dalam industry atau pasar
relative mudah.Masuk ke dalam pasar persaingan monopolistik tidak seberat masuk pasar
monopoli dan oligopoly tetapi tidak semudah masuk pasar persaingan sempurna.Hal
ini disebabkan,(1) modal yang diperlukan relatif besar dibandingkan dengan
perusahaan pada pasar persaingan sempurna dan (2) harus menghasilkan produk
yang berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar.
5.
Persaingan promosi penjualan sangat
aktif.Dalam pasar persaingan monopolistik harga bukan penentu utama besarnya
pasar. Suatu perusahaan mungkin menjual produknya dengan harga cukup tinggi
tetapi masih dapat menarik banyak pelanggan.Sebaliknya mungkin suatu perusahaan
menjual produknya dengan harga yang cukup murah tetapi tidak banyak menarik
pelanggan.Oleh karena itu untuk menarik para pelanggan, perusahaan harus aktif
melakukan promosi, memperbaiki pelayanan,mengembangkan desain
produk,meningkatkan mutu produk,dan sebagainya.
Keseimbangan Jangka Pendek
Kurve permintaan perusahaan persaingan monopolistik merupakan peralihan
dari kurve permintaan perusahaan persaingan sempurna dan kurve permintaan
perusahaan monopoli. Jadi, kurve tersebut sedikit miring dari kiri atas ke
kanan bawah. Ini berarti bahwa elastisitas permintaannya lebih kecil dari
elastisitas permintaan perusahaan persaingan sempurna tetapi lebih besar dari
elastisitas permintaan perusahaan monopoli. Analisis keseimbangan pada
perusahaan persaingan monopolistik sama dengan analisis pada perusahaan
monopoli. Bedanya,permintaan yang dihadapi perusahaan monopoli adalah seluruh
permintaan pasar,sedang yang dihadapi perusahaan persaingan monopolistic adalah
sebagian dari permintaan pasar.Dua keadaan keseimbangan perusahaan persaingan
monopolistik ditunjukkan dalam Gb. 7.16. Gb. 7.16.a menunjukkan keadaan dimana
perusahaan memperoleh keuntungan dan Gb. 7.16.b menunjukkan perusahaan
menderita kerugian.
Gb. 7.16.a menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan maksimum pada
tingkat produksi dan penjualan sebesar Q dan tingkat harga sebesar P karena
pada keadaan ini terpenuhi dalil keuntungan ( MR = MC ).Luas PABC menunjukkan
jumlah keuntungan maksimum yang diperoleh. Gb. 7.16.b menunjukkan bahwa
kerugian minimum pada tingkat produksi dan penjualan sebesar Q1 dan tingkat
harga P1. Kerugian minimum sebesar P1ABC1.
Keseimbangan Jangka Panjang
Perolehan keuntungan diatas normal seperti ditunjukkan dalam Gb.
7.16.a,mengundang masuknya perusahaan-perusahaan baru.Akibatnya, setiap
perusahaan akan menghadapi permintaan yang lebih sedikit pada berbagai tingkat
harga.Ini berarti bahwa masuknya perusahaan-perusahaan baru mengakibatkan kurve
permintaan dan tentunya juga kurve MR perusahaan persaingan monopolistik bergeser
ke kiri. Masuknya perusahaan-perusahaan baru akan berlangsung terus sehingga
perusahaan hanya menerima keuntungan normal.Jadi,dalam jangka panjang,
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik hanya menerima keuntungan
normal, seperti halnya perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
D.Pasar Duopoli dan Oligopoli
Duopoli adalah keadaan di mana hanya ada dua perusahaan yang
menguasaipasar.Oleh karena itu setiap tindakan yang dilakukan oleh pengusaha
yang satu akan mempengaruhi kebijakan pengusaha lainnya, baik dalam hal
menentukan harga,kapasitas produksi, kualitas produk, dan sebagainya. Apabila
produk yang dihasilkan oleh pengusaha duopoli homogen, maka pasar dinamakan
duopoli murni( pure duopoly) . Apabila produk yang dihasilkan tidak
homogen tetapi bersifat dapat
mensubstitusi, maka pasar dinamakan duopoli yang dibedakan (
differentiated duopoly).Pasar oligopoli sama saja dengan pasar
duopoli, hanya saja dalam pasar oligopoli jumlah perusahaan yang
menguasai pasar lebih dari dua tetapi tidak banyak (oligos =
sedikit) sehingga tindakan dari pengusaha yang satu akan mempengaruhi
kebijakan dari pengusaha lainnya. Apabila produk yang dihasilkan oleh
pengusaha oligopoli homogen maka pasar dinamakan oligopoli murni ( pure oligopoly) dan
apabila produk yang dihasilkan tidak homogen maka dinamakan oligopoli
yang dibedakan ( differentiated oligopoly).
Duopoli:
Pasar duopoli jarang sekali ditemukan dalam kenyataan.Oleh karena itu teori
pasar duopoli lebih banyak menggunakan asumsi-asumsi,bahkan ada yang perlu
dikhayalkan.Namun,teori duopoli sangat berguna sebagai dasar bagi penyusunan
teori pasar oligopoli.Teori pasar duopoli, pertama kali dikemukakan oleh ekonom
Perancis Antoine Augustin Cournot pada tahun 1838 dalam
karangannya berjudul “Researches into the Mathematical Principles of the Theory
of Wealth”. Teori Cournot banyak dikrikik oleh ahli-ahli ekonomi, terutama
tentang asumsi-asumsinya karena dianggap tidak masuk akal. Betrand-Edgeworth
juga telah membuat teori duopoli yang dapat dianggap sebagai penyempurnaan
teori Cournot.Untuk analisis pasar duopoli dapat digambarkan sebagai berikut.
Misalnya,hanya ada pengusaha A dan pengusaha B yang menguasai pasar produk
tertentu.Setiap tindakan yang dilakukan pengusaha A akan mempengaruhi kebijakan
yang diambil oleh pengusaha B dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu untuk
dapat meramalkan dengan baik tentang tindakan yang akan dilakukan oleh
pengusaha pesaingnya maka pengusaha duopoli harus selalu memperhatikan perilaku
pengusaha pesaingnya tersebut. Untuk hal ini tentu tidak mudah.Teori duopoli
disusun berdasarkan asumsi-asumsi tentang perilaku pengusaha-pengusaha pesaing.
Dengan demikian apabila asumsi-asumsi itu diubah,tentu akan muncul teori baru.
Inilah yang menyebabkan adanya berbagai teori duopoli, karena asumsi-asumsi
yang digunakan oleh para ahli yang menyusun teori berbeda.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar