PENDAPATAN NASIONAL
A. Pengertian
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.
Pendapatan nasional juga dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang
dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36).
Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian
suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan
nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang
telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat,
sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang
dicapai (Sukirno, 2008, p55).
Sir William Petty adalah pencetus konsep pendapatan nasional yang pertama kali
pada tahun 1665 di negara Inggris. Dalam perhitungannya, ia menggunakan
anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)
selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli
ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah
satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat
utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto
(Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar
pada suatu negara.
Akurasi sistem penghitungan pendapatan nasional akan menjadi lebih baik jika
Kantor statistik memperkirakan tehnik perhitungannya atas dasar pendekatan
penerimaan agregat, seperti yang dilakukan oleh sebagian besar negara-negara
maju.
Sedangkan di negara berkembang, termasuk Indonesia, pendapatan nasionalnya
dihitung dengan menggunakan pendekatan pengeluaran agregat. Alasannya kita
belum memiliki data yang lengkap tentang laporan pendapatan dari masing-masing
rumah tangga di seluruh penjuru tanah air.
Untuk menganalisa pendapat nasional, ada 2 variabel yaitu :
1. Variabel indogen yang nilainya
dapat diperoleh setelah dihubungkan dengan variabel dalam suatu model.
2. Variabel exsogen merupakan variabel yang besarnya ditentukan oleh kekuatan
diluar model. Dalam pembahasan ini variabel Investasi merupakan variabel exogen
(dianggap tetap).
Terdapat beberapa cara yang
digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu :
1. Gross National Product (GNP) atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional
Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk
nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar
negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan
dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut (Sukirno, 2008, p35).
2. Gross Domestic Product (GDP) atau
disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari
semua barang dan jasa final yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu
periode (Mankiw, 2006, p6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya
sendiri maupun milik warga negara asing yang melakukan produksi di dalam negara
tersebut.
B. Metoda Perhitungan Pendapatan
Nasional
Salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah
nilai output nasional yang di hasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode
tertentu. Sebab,besarnya output nasional dapat menunjukkan beberapa hal penting
dalam sebuah perekonomian. Yang pertama,besarnya output nasional merupakan
gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian
(tenaga kerja,barang modal,uang dan kemampuan kewirausahawanan) di gunakan
untuk memproduksi barang dan jasa.Yang kedua,besarnya output nasional merupakan
gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu Negara.Yang
ketiga,besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang masalah-masalah
mendasar yang di hadapi suatu perekonomian.
Pendapatan negara dapat dihitung
dengan tiga pendekatan, yaitu:
• Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah,
sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang
diberikan kepada perusahaan.
• Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang
dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan
niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan
pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau
barang setengah jadi).
• Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran
untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung
pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu:
Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi
(Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional, yaitu :
• Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap
barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah
suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh
sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat
menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi pendapatan nasional.Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan
tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat
pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan
pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan
output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat
pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan
harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan
menambah pengangguran. Maka persamaan PDB yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Output nasional (PDB) = C + I + G + EX - M
• Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam
suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan
tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk
konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya.
Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological
consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika
dihubungkan dengan pendapatan.
• Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari
pengeluaran agregat.
C. Manfaat dan Keterbatasan
Perhitungan PDB
Sampai batas-batas tertentu,angka PDB per kapita dapat mencerminkan tingkat
produktivitas suatu Negara. Nilai PDB suatu peride tertentu sebenarnya
merupakan hasil perkalian antara harga yang di produksi dengan jumlah barang
yang di hasilkan.
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara,ada beberapa hal yang
perlu di pertimbangkan yaitu :
1.jumlah dan komposisi penduduk
2.jumlah dan struktur kesempatan kerja
3.faktor-faktor ekonomi
D. penghitungan PDB dan
kegiatan-kegiatan ekonomi tak tercatat
statistikPDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian Negara.
Manfaat dan keterbatasan perhitungan
PDB
Yang mencakup pembahasan ini adalah :
a. perhitungan PDB dan analisis kemakmuran, perhitungan PDB akan memberikan
gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran sutu Negara dengan cara membaginya
dengan jumlah penduduk.
b. perhitungan PDB dan masalah
kesejahteraan social, perhitungan PDB maupun PDB per kapita juga dapat di
gunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan social suatu masyrakat.
c. PDB per kapita dan masalah
produktivitas
Sampai
batas-batas tertentu, angka PDB perkapita dapat mencerminkan tingkat
produktivitas suatu Negara. Untuk memperoleh perbandingan prokditivitas antar
Negara, ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan :
> Jumlah dan
komposisi penduduk> Jumlah dan struktur kesempatan kerja
> Faktor-faktor nonekonomi
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar