Jumat, 27 April 2012

BAB 6 & 7


ONGKOS DAN PENERIMAAN

A. Macam-macam Ongkos
Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.
Macam-macam ongkos,yaitu :
1.     Total Fixed Cost(ongkos total tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi.Contoh penyusutan, sewa, dsb.Biaya total (TFC) tidak tergantung pada kuantitas output (Q),sedangkan biaya variabel total bergantung pada kuantitas output.
2.    Total  Variabel Cost ( ongkos variabel total ) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja dan sebagainya.
3.    Total Cost (ongkos total ) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC
4.    Averege Fixed Cost ( ongkos tetap rata-rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan untuk setiap unit output.


Biaya tetap rata-rata (AFC) menurun secara continue sampai mendekati garis horizontal, karena AFC = TFC/Q
Averege Fixed Cost (ongkos variabel rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.

Averege Total Cost (ongkos total rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.

Marginal Cost (ongkos marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.

B. Kurva Ongkos
Ongkos produksi dibedakan menjadi;
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin,gedung dan tanah.Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku,tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variabel.Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
Kurva Biaya Total
Kurva Ongkos Variabel dan Rata-rata
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari gambar diatas sebagai berikut:
1.     AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
2.    ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
3.    AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
2. Ongkos Produksi Jangka Panjang
Dalam ongkos produksi jangka panjang,perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,Sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang.Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel.

Kemungkinan Kapasitas Produksi
Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC.Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3,dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya.
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa:
1.     Produksi < 125 unit,kapasitas 1 merupakan kapasitas yang paling efisien,karena ongkos produksinya paling minimum.
2.    Produksi antara 125 sampai 140 unit,kapasitas 2 merupakan kapasitas yang paling efisien.
3.    Produksi > 140 unit,kapasitas 3 merupakan kapasitas yang paling efisien.
Kurva Long Run Average Cost (LRAC) adalah kurva yang menunjukkan ongkos rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi,apabila perusahaan selalu menambah kapasitas produksinya.LRAC Curve dibentuk dari kumpulan AC yang banyak sekali,maka bentuknya menyerupai huruf U.

Kurva Long Run Average Cost
Kurva LRAC tidak menyinggung kurve-kurve AC pada titik yang terendah.Dalam gambar tersebut hanya kurva Acx yang disinggung oleh kurva LRAC pada titik yang paling rendah yaitu titik B.Kurva-kurva AC yang ada disebelah kiri dan kanan kurva Acx tidak disinggung pada titik yang paling minimum.Dalam jangka panjang titik terendah AC tidak menggambarkan ongkos produksi yang paling minimum untuk menghasilkan satu tingkat produksi,sebab terdapat AC lain yang dapat lebih meminimumkan ongkos.Kurva AC1 dan AC2,titik A  merupakan titik terendah dari ACI,sehingga dalam jangka pendek produksi sebesar qa merupakan produksi dengan ongkos yang paling minimum. Tapi dalam jangka panjang belum merupakan ongkos yang paling minimum,sebab jika kapasitas produksi yang berikutnya digunakan (AC2),produksi qa dapat diproduksi dengan ongkos yang lebih rendah lagi A2 pada AC2.

Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang
Jika perusahaan ingin berproduksi 2 unit untuk jangka pendek,pengusaha memilih kapasitas pabrik pada kurva SACI dengan biaya Rp 300,-.Untuk produksi 4 unit,pengusaha akan memilih kapasitas pabrik pada kurva SACI2 dengan ongkos Rp 150,-.Pada produksi 4 unit ini,perusahaan dapat menggunakan kapasitas pada SACI,tapi biayanya lebih tinggi dan seterusnya.Kurva LRAC disebut pula dengan kurva amplop,sebab SAC selalu di dalamnya.
Kurva LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh sebagai berikut:
1.     Economies Of Scale atau Increasing Returns To Scale.
Kurva LRAC bergerak kekanan semakin menurun. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi,karena para pengusaha bisa memperbesar fasilitas produksi,sehingga terjadi penghematan ongkos produksi.Hal ini menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi rendah.Faktor-faktor yang merupakan Economies Scale sebagai berikut:
1.     Spesialisasi faktor-faktor produksi.
2.    Penurunan harga bahan mentah,karena pembelian yang besar.
3.    Hasil dari produk sampingan.
4.    Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya.
5.    Diseconomies Of Scale atau Decreasing Returns To Scale.
Perusahaan yang terus berkembang besar pada suatu tngkat tertentu cenderung tidak efisien,sehingga produktifitasnya menurun.Akibatnya ongkos produksi menaik.Hal ini terlihat pada kurva LRAC sisi kanan menaik.
C. Penerimaan (Revenue)
Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya.Macam-macam revenue sebagai berikut:
Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.


Average Revenue (AR) adalah penerimaan per unit dari penjualan output.
Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.








Bentuk-bentuk kurva TR,MR dan AR tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut:
Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar.
TR,AR dan MR di Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Tidak Sempurna.
Dalam pasar ini perusahaan dapat mempengaruhi harga,bahkan menentukannya.
TR,AR dan MR di Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai berikut:
1.     Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari satu yang berarti penurunan harga 1% ,berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1%.
2.    Total Revenue maksimum pada Eh = 1.
3.    Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1% berakibat kenaikan permintaan < 1%.
D. Keuntungan Maximum
1.     I. Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC.  Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a)  Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b)  Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.


Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh keuntungan. Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total. Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan  total yang diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B.
1.     II. Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output.  Secara matematis dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
             Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
- Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
- Mendapat untung normal
- Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
- Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
III. Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna:

Mencari Keuntungan Maksimum di Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum adalah pada Q = 4 satuan.
Berdasarkan Gambar tersebut,keuntungan maksimum dicapai pada kurva TR dan TC yang jarak vertikalnya paling lebar.
Jika dengan menggunakan MR = MC,keuntungan maksimum dicapai pada saat MR berpotongan dengan MC.
Dalam mencari keuntungan maksimum di Pasar Persaingan Sempurna sebagai berikut:


            Mencari Keuntungan Maksimum di Pasar Persaingan Sempurna
Referensi :



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar